Tips Berkata Bijak

16.6.08

Hilangnya Keberkahan Hidup

Oleh : Hilman Hakiem

Rasulullah Saw bersabda, "Jika umatku terlalu mengagung-agungkan dunia, maka akan diangkat dari umatku kehebatan Islam. Dan jika mereka meninggalkan amar makruf nahyi munkar, maka akan terhalang keberkahan wahyu." (HR. Abu Daud).
Kehidupan yang berkah adalah kehidupan yang senantiasa berada dalam garis dan ketentuan Allah SWT.

Suatu kehidupan yang mampu memberikan kekuatan kepada manusia untuk dapat memecahkan setiap persoalan yang datang menimpa. Keberkahan hidup juga tecermin dari perilaku manusia yang hanya mau berusaha mencari rezeki yang halal yang akan berdampak pada perilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari.
Namun dalam kenyataannya, keberkahan inilah yang justru sangat sulit diraih oleh rakyat dan bangsa ini.

Pada satu sisi bumi Indonesia adalah bumi yang sangat kaya raya, namun pada sisi lain rakyat berada dalam kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan, keterpurukan, dan kondisi lainnya yang memprihatinkan.

Paling tidak ada dua alasan utama yang menyebabkan keberkahan hidup itu hilang atau telah diangkat oleh Allah SWT, yaitu: pertama, jika umat Islam telah menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya, tanpa mempedulikan apakah cara yang ditempuhnya benar ataukah salah dalam pandangan Islam.

Misalnya, banyak orang berlomba mencari jabatan tanpa mengindahkan apakah jalan yang ditempuhnya sesuai prosedur ataukah tidak. Ujung-ujungnya jabatan itu diraihnya dengan segala cara dan digunakan untuk memperkaya diri sendiri serta dipertahankan secara membabi buta.

Kedua, umat Islam telah meninggalkan kegiatan amar ma'ruf nahyi munkar. Betapa banyak orang yang mengaku beragama Islam akan tetapi perilakunya menunjukkan hal yang sebaliknya. Ketika Alquran mewajibkan setiap wanita menutup aurat (baca: jilbab), misalnya, maka dia justru menjadi orang yang menentangnya karena dianggap sebagai budaya Arab semata dan tidak sesuai dengan kultur Indonesia.

Demikian pula ketika muncul seruan dari sejumlah ulama yang memfatwakan haramnya riba dan pornografi, banyak orang yang mengaku Muslim menentangnya dengan dalih kebebasan asasi. Perilaku inilah yang sebenarnya digambarkan Allah:

"Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh berbuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya.

Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah lupa kepada mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik."
(QS At-Taubah: 67). Jika hal ini masih terus dan selalu terus terjadi, maka keberkahan hidup hanyalah akan menjadi sebuah impian. Semoga kita menyadari akan hal ini dan berusaha untuk selalu memperbaikinya.


Tidak ada komentar:

Tips Bicara Bijak