Tips Berkata Bijak

16.6.08

Kerjalah Lebih Cerdas, Bahkan Saat Marah

Marah-marah dalam kerja adalah sikap sangat jelek, benar? Ternyata salah. Soalnya, seluruh reaksi emosi itu pada saranya baik, bahkan marah-marah sekalipun. Demikian dikatakan psikolog yang juga penulis buku Emotional Intellegence at Work, Hendrie Weisinger.

Psikolog yang juga darikonsulta beberapa perusahaan terkenal seperti, IBM, General Electric serta Bayer tersebut menyatakan, “ Apa yang didapat dari seseorang sat marah-marah, ialah bagaimana dia mengatur kemarahannya,” tambahnya. Soalnya, lanjut dia, “Marah pada dasarnya merupakan rekasiyang sangat baik, karena bisa mengembangkan informasi.” Namun dia tidak memberi petunjuk lebih spesifik, bagaimana marah yang baik itu.

Emotional Intelligence (EI) merupakan kemampuan yang sudah ada, yang bisa bekerja bila anda memang menggunakannya. Menggunakan EI dalam setiap perkerjaan, dipastikan anda akan sukses dalam bekerja, karena selama ini banyak manager atau CEO sukses juga menggunakan kita EI ini dalam kerjanya.

IE sendiri, merupakan perpadauan emosi, perasaan, serta mood (yang anda miliki serta orang lain miliki) merupakan sumber data yang bisa membantu anda untuk mempertimbangan saat mengambil keputusan lebih baik. Berbeda dengan IQ, EI bisa berkembangan sangat cepat. Bila anda bisa mengambangkan EI lebih pas, maka kemampuan anda juga bakal berkembangan cepat.

“Sekali anda bisa mencapaikeputusan terbaik dengan IE, maka kemampaun IE adan juga akanmenjadi bagian terpenting dalam mengambil setiap keputusan,” tambah Weisinger, yang juga menulis tentang The Power of Positive Criticism (Amacom) and Anger at Work.

Weisinger yang juga jadi dosen di The Wharton School of Business serta NYU's Stern School of Business bahkan mengatakan apa yang dicapai pendiri Microsoft seperti sekarang lebih banyak karena faktor EI. "Bil Gates memang brilian. Namun, apa yang dilakukan sekarang ialag mengembangkan Emotional Intelligence, soal seluruh kemampuan bisnis serta pengatahuannya telah ditur oleh banyak orang,” tambahnya.

Sementara psikolog Jack Mayer dari University of New Hampshire serta Peter Salovey dari Yale pertama kali mengenalkan konsep EI ino pada 1990. Kemudian kata-kata ini dipopulerkan oleh Daniel Goleman melalui bukunya Emotional Intelligence pada 1995.

Emotional Intelligence terdiri dari empat elemen:

· Kesadaran Diri: Menggunakan seluruh perasaan sama baiknya dengan yang dimiliki kebanyakan orang. Seperti kata Weisinger, "Anda tidak akan bisa menggunakan emosi itu kecuali Anda sudahpercaya diri.” Kata
· Empati: Gunakan perasaaan anda sebagai fasilitas pikiran anda, serta untuk mengerti tentang orang lain lebih efektif.
· Mengertilah tentang kandungan informasi dalam emosi: Marah merupakan isyarattentang adanya sesuatuyang salah. Kegelisahan adalah bukti ketidakpastian. Malu karena komunikasi yang memalukan. Depresi berarti perasanaan minta tolong. Antusian merupakan sikap dari kepuasan.
· Mengelola emosi: Bila kesadaran diri bisa dikatakan sebagai thermometer, maka mengelola emosi merupakan cara untuk mengaturnya. Menurut penjelasan Weisinger, "Dalam kasus marah atau gelisah, Anda bisa menurunkan suhu thermometer itu. Menggunakan motivasi dalam diri sendiri, anda bisa kembali pada posisi yang sebenanrnya. Sebagai contoh, bila misalnya bos anda berteriak-teriak kepada anda, menglola emosi tidak berarti anda hanya duduk diam. Tapi anda juga mempelajari kenapa dia sampai memarahi anda. Kenapa dia marah? Apa yang salah dengan saya? Apa yang salah? Nah barukemudian anda harus mengambill tindakan serta bagaimana mengatasinya. Ini terutama sangat penting bagi wanita untuk mengelola kemarahannya. Dan sepetikata-ata Weisinger, “Marah merupakan kegairahan pria. Bila pria marah dalam kerja, itu macho. Tapi kalau wanta marah, dia malah terkesan “bitchi” atau histeris.”
Jadi sekarang tinggal semuanya ada di tangan anda, bagimana anda mengelola itu semuanya. Yang pasti, marah tidak selamanya berkonotasi jelek.Soalnya, bila anda ingin sukses ternyata boleh-boleh saja untuk sesekali marah-marah


Tidak ada komentar:

Tips Bicara Bijak